IP
Classless
Classless secara
sederhana dapat diartikan "tanpa kelas" atau "tidak menggunakan
kelas". Kemudian jika dikaitkan dengan pengalamatan IP, maka pengalamatan
IP classless dapat diartikan menjadi "pengalamatan IP tanpa
mengenal kelas". Yaitu dengan cara menggunakan Classless-Inter Domain
Rouing (CIDR) atau juga dapat dikenal dengan istilah panjang prefiks.
Format pengalamatannya adalah dengan memberi tanda slash (/) di
belakang alamat IP kemudian diikuti dengan variabel panjang prefiks.
Contoh:
172.26.78.3/28
172.26.78.3 = alamat
IP, /28 = panjang prefiks (CIDR)
Namun
dalam rangka menjawab permasalahan menipisnya kapasitas jumlah host IPv4 yang
diperkirakan akan habis seluruhnya dalam beberapa tahun lagi, maka dibuatlah
protokol atau sistem pengalamatan yang baru yaitu IPv6 dengan panjang 128-bit
dan bersifat classless sehingga mampu mendukung jumlah host hingga
3,4 x 1038 host.
Contoh IPv6: 21da:00d3:0000:2f3b:02aa:00ff:fe28:9c5a
Rumus
untuk mencari jumlah host yang dapat saling terhubung adalah 2 pangkat h-2.
pada contoh diatas, IP tersebut memiliki jumlah bit h sebanyak 5. jadi
perhitungan jumlah host yang dapat terhubung adalah sebanyak 25-2= 30 buah
host. kemudian berikut ini adalah baris IP yang dipakai:
- network IP : 192.168.10.0/27 (IP
Address yang menyatakan alamat network)
- 1st IP : 192.168.10.1/27 (IP
Address pertama yang dapat digunakan host)
- last IP : 192.168.10.30/27 (IP
Address terakhir yang dapat digunakan host)
- Broadcast IP : 192.168.10.31/27 (IP
Address untuk menirim paket secara massal)
Jumlah
IP yang dapat dipakai pada host adalah sebanyak 30. yaitu dari 192.168.10.1sampai 192.168.10.30.
itu adalah pada group IP Network yang pertama. untuk mencari grup network yang
selanjutnya, tinggal tambahkan Broadcast IP Address Network pertama (192.168.10.31)
dengan angka 1 pada byte terakhir, sehingga grup network yang ke-2 memiliki IP
Network 192.168.10.32. selanjutnya, dengan cara
yang sama seperti diatas, tentukan host IP address network ini berdasarkan
jumlah yang telah ditentukan (30 host). sehingga pada grup IP Network yang ke-2
baris IP yang dipakai adalah:
- network IP : 192.168.10.32/27 (IP
Address yang menyatakan alamat network)
- 1st IP : 192.168.10.33/27 (IP
Address pertama yang dapat digunakan host)
- last IP : 192.168.10.62/27 (IP
Address terakhir yang dapat digunakan host)
- Broadcast IP : 192.168.10.63/27 (IP
Address untuk menirim paket secara massal)
Untuk
grup IP Network yang selanjutnya dapat kita cari sendiri berdasarkan pola yang
sama seperti diatas. perlu diingat, bahwa IP grup network pertama tidak bisa
berhubungan dengan IP pada network ke-2 dan IP network lainnya.hal inilah yang
menjadi keunggulan daripada IP Address dengan tipe Classless, dimana jumlah
host yang dapat terhubung bisa kita lebih persempit. di kantor-kantor teknik IP
Classless ini dapat diimplementasikan sehingga komputer karyawan tidak bisa
terhubung dengna komputer bos. bagaimana jika dalam implementasinya kita ingin
menghubungkan 2 buah komputer saja?,anda tinggal menggunakan IP dengan prefiks
/30.
IP Classful
IP Classful
Classful secara
sederhana dapat diartikan "dengan kelas" atau "menggunakan
kelas". Kemudian jika dikaitkan dengan pengalamatan IP, maka pengalamatan
IP classful dapat diartikan menjadi "pengalamatan IP berdasarkan
kelas". Pengalamatan dengan metode ini ada pada pengalamatan IPv4. Ya,
seperti sudah diketahui IPv4 dibagi menjadi kelas A, B, C, D, dan E.
Dengan
pengalamatan IP classful, jaringan yang dapat dibentuk hanya sebatas
kapasitas masing-masing kelas, dan kapasitas host yang besar yang dimiliki oleh
kelas A dan B sering tidak terpakai secara optimum. Selain itu juga telah
membuat tabel routing global menjadi membengak melebihi kapasitas router. Oleh
sebab itu metode ini sudah tidak digunakan lagi dan diganti dengan classless.
Pada saat address
Internet distandarkan (awal 80-an), address Internet dibagi ke dalam kelas:
Class A : Network prefix 8 bit
Class A : Network prefix 8 bit
Class B : Network
prefix 16 bit
Class C : Network
prefix 24 bit
Class D : Multicast
Class E : Eksperimen
Tiap IP address
mempunyai satu kunci yg mengidentifikasi kelas
Class A : IP address
mulai dg “0”
Class B : IP address
mulai dg “10”
Class C : IP address
mulai dg “110”
Class D : IP address
mulai dg “1110
Class E : IP address
mulai dg “11110”
Classful ip address
mempunyai sejumlah masalah :
1. Terlalu
sedikit network address untuk jaringan yang besar (address class A dan clasas B
telah lenyap
2. Hierarki
2 tingkat tidak sesuai utk jaringan besar dg address Class A dan Class B
3. Tidak
fleksibel. Misalkan perusahaan memerlukan 2000 address
-Address class A dan B
berlebihan (overkill!)
-Address class C tidak
mencukupi (memerlukan 10 address class C)
4. Tabel Routing
Membengkak. Routing pada backbone Internet memerlukan satu entry untuk tiap
network address. Pada 1993 ukuran tabel routing mulai melebihi kapasitas
router.
5. Internet memerlukan
address lebih dari 32-bit dari beberapa alasan diatas maka sekarang IP CLASSFUL
tidak dipakai lagi,dan beralih ke IP CLASSLESS.
0 komentar:
Posting Komentar