A. Sejarah
BIOS
Istilah BIOS pertama kali muncul dalam
sistem operasi CP/M, yang merupakan bagian dari CP/M yang dimuat pada saat
proses booting dimulai yang berhadapan secara langsung dengan perangkat keras
(beberapa mesin yang menjalankan CP/M memiliki boot loader sederhana dalam
ROM). Kebanyakan versi DOS memiliki sebuah berkas yang disebut “IBMBIO.COM”
(IBM PC-DOS) atau “IO.SYS” (MS-DOS) yang berfungsi sama seperti halnya CP/M
disk BIOS.
Kata
BIOS juga dapat diartikan sebagai “kehidupan” dalam tulisan Yunani (Βίος).
B. Pengertian
BIOS
BIOS adalah
singkatan dari Basic Input Output System yang kalau diartikan maka
pengertian dari BIOS merupakan kegiatan yang berhubungan dengan masukan (input)
dan yang dihasilkan (output) yang paling dasar dan tersusun dalam
suatu sistim yang terkontrol. Pada komputer, BIOS merupakan sesuatu yang
harus ada dan sudah tersusun saat komputer tersebut di bentuk. Artinya,
sebuah komputer dibuat maka BIOS pun ikut pula disertakan pada komputer
tersebut. BIOS merupakan suatu sistem yang dikeluarkan oleh pembuat komputer
(pabrik-an) dan tidak ada komputer yang beredar di pasaran atau yang anda
gunakan yang tidak menggunakan BIOS.
BIOS
pada komputer ditempatkan pada chip ROM (Raed Only Memory) atau yang dikenal
dengan istilah ROM BIOS. Dan BIOS selalu dapat diakses dan dan tidak dapat
gagal karena kegagalan media penyimpan data. Oleh sebab itu ROM BIOS dapat
dijalankan sender (booting).
BIOS
atau Basic Input/Output System adalah program pertama yang diakses oleh
prosesor selama start up untuk memastikan bahwa semua program dasar lainnya
seperti hard drive, port, peripheral dan CPU berada dalam kondisi kerja yang
baik. BIOS berbeda dari sistem operasi komputer. Sistem operasi berada
pada hard drive dan menyediakan user interface yang dapat dilihat pada layar
setelah start up. Program BIOS, di sisi lain, dapat ditemukan tepat di chip
memori flash atau ROM yang terletak di motherboard. Ini adalah kebutuhan dasar
untuk melakukan booting pada komputer.
C. Perkembangan Bios
C. Perkembangan Bios
Saat ini, ada beberapa perusahaan penyedia BIOS, yakni sebagai berikut:
• Award Software, yang meluncurkan Award BIOS, Award Modular BIOS, dan Award Medallion BIOS.
• Phoenix Technologies, yang meluncurkan Phoenix BIOS, dan setelah melakukan merjer dengan Award Software, meluncurkan Phoenix-Award BIOS.
• American Megatrends Incorporated (AMI) yang merilis AMI BIOS, dan AMI WinBIOS.
• Microids Research.
• Para OEM (Original Equipment Manufacturer), seperti Hewlett-Packard/Compaq, IBM/Lenovo, Dell Computer, dan OEM-OEM lainnya.
D. Fungsi Bios
Bios mempunyai beberapa fungsi, tapi fungsi utamanya adalah untuk memuat sistem operasi. BIOS menyediakan instruksi pertama kepada mikroprosesor untuk mengaktifkan computer, Fungsi lain dari Bios adalah:
1. BIOS bisa menjalankan perintah dengan istilah Power on Self Test. Sebelum kita menginstal sebuah komputer maupun laptop baru, tentu hal yang pertama kita lakukan adalah melakukan test dengan cara mengecek beberapa perangkat yang ada pada komputer. Disamping itu, BIOS juga bisa memberikan informasi yang akurat mengenai spesifikasi piranti yang terinstal melalui papan motherboard.
2. Pengaturan konfigurasi Proses dasar sebelum masuk sistem Operasi. Ini biasa dilakukan pada saat menginstalasi perangkat lunak windows pada komputer. BIOS mengatur lalu lalang dari berbagai perangkat lain berdasarkan fungsinya masing-masing tanpa crash. Pengaturan konfigurasi ini biasanya banyak dimanfaatkan oleh beberapa orang yang ingin meningkatkan kerja komputer agar lebih cepat dengan minimum cost / biaya murah. Ini biasa dilakukan pada saat kita mau over clocking sebuah Desktop Komputer. Meskipun BIOS bisa menjalankan perintah, namun tidak semua Motherboard mampu mengeksekusinya. Hal ini dari masing-masing motherboard memiliki kemampuan kerja masing-masing berdasarkan spesifikasinya
3. Munculnya Sistem Operasi baik itu Wndows, Linux, Ubuntu dan jenis Sistem operasi lainya, merupakan bantuan dai BIOS. BIOS akan melakukan perintah manakala boot yang digunakan pertama adalah sistem operasi, kalau pada Windos biasanya terletak di C untuk sistem. Maka BIOS melakukan perintah sesuai yang kita SET.
4. BIOS membantu dalam pengaturan perangkat keras. Sering dijumpai sebuah unit komputer mengalami kegagalan pada sistem sehingga WIndows tidak bisa muncul pada papan layar. Ini bisa disebabkan karena kesalahan pada setting BIOS yang tidak sesuai dengan prosedur aturan. Saya ambil contoh, Saya menggunakan motherboard Gigabyte G41 dengan Processor core 2 Duo e7500 clock speed 2,9Ghz /Memory 2 GB DDR 3. Pada seting BIOS saya mengubah nilai processor menjadi 3,5GB dengan Votl + 0,5 Volt. Pada Memory saya ubah Volt standar menjadi + 0,3 Volt. Kemmungkinan besar Windows tidak bisa muncul karena kegagalan pada Setting BIOS. Pada Setting BIOS yang seperti ini banyak disebabkan oleh jenis Motherboard yang dipakai karena tidak mempu menjalankan tugas dengan kecepatan tinggi. kegagalan tersebut bukan karena BIOS tidak bisa menjalankan perintah, Namun perintah BIOS tidak mampu dijalankan oleh karena faktor kemampuan Motherboard tersebut.
E. Komponen Bios
Contoh dari CMOS Setup (Phoenix BIOS)
a. Program BIOS Setup yang memungkinkan pengguna untuk mengubah konfigurasi komputer (tipe harddisk, disk drive, manajemen daya listrik, kinerja komputer, dll) sesuai keinginan. BIOS menyembunyikan detail-detail cara pengaksesan perangkat keras yang cukup rumit apabila dilakukan secara langsung.
b. Driveruntuk perangkat-perangkat keras dasar, seperti video adapter,perangkat input, prosesor, dan beberapa perangkat lainnya untuk sistem operasi dasar 16-bit (dalam hal ini adalah keluarga DOS).
c. Program bootstraper utama yang memungkinkan komputer dapat melakukan proses booting ke dalam sistem operasi yang terpasang.
Tempat Bios Disimpan
BIOS juga sering disebut sebagai ROM BIOS karena pada awalnya BIOS disimpan dalam chip memori yang hanya dapat dibacasaja(ROM) dalam motherboard. BIOS disimpan di ROM agar dapat dieksekusi pada waktu komputer dinyalakan, tanpa harus menunggu untuk menyalakan perangkat media penyimpanan terlebih dahulu. BIOS dalam komputer PC modern disimpan dalam chip ROM yang dapat ditulisi ulang secara elektrik atau Flash ROM. Oleh sebab itu, sekarang sebutan Flash BIOS lebih populer dibandingkan denganROM BIOS.
Tipe ROM
|
Cara Penulisan
|
Dapat Dihapus
|
Jenis BIOS
|
Mask ROM
|
Photolithography
|
Tidak
|
ROM Bios
|
Programmable ROM (PROM)
|
Pprom Writer
|
Tidak
|
ROM Bios
|
Erasable PROM
|
EPROM/PROM Writer
|
Ya, dengan menggunakan EPROM Rewriter atau
menyinarinya dengan sinarultraviolettepat pada lubang kuarsa bening.
|
ROM Bios
|
Flash ROM
|
EEPROM Writer atau software yang dapat menulisi
Flash ROM
|
Ya, dengan menggunakan EEPROM Writer, atau
langsung secara elektrik daripapan sirkuitdengan menggunakan perangkat
lunak Flash BIOS Programmer.
|
Flash Bios
|
Electricly EPROM
|
EEPROM/EPROM/PROM Writer
|
Ya, dengan menggunakan EEPROM Rewriter, atau
secara langsung secara elektrik daripapan sirkuitdengan menggunakan perangkat
lunak EEPROM Programmer.
|
ROM Bios
|
Karena BIOS disimpan dalam memori yang hanya dapat dibaca(ROM), konfigurasi BIOS tidak dapat disimpan dalam ROM, tetapi disimpan disebuah chip terpisah yang disebut sebagai Real-time clock (RTC), yang berupa sebuah Non-Volatile Random Access Memory (NVRAM). NVRAM juga sering disebut sebagaiComplimentary Metal-Oxide Random Access Memory (CMOS RAM). Karena menggunakan metode pembuatan CMOS, NVRAM membutuhkan daya yang sangat kecil agar dapat bekerja. Meskipun disebut non-volatile, NVRAM sebenarnya merupakan sebuah chipyang volatile, sehingga data yang tersimpan di dalamnya dapat terhapus dengan mudah jika daya listrik yang menghidupinya terputus. Oleh karena itu, NVRAM “dihidupi” oleh sebuah baterai (mirip bateraikalkulator atau jam) dengan bahan Litium dengan seri CR-2032. Sebuah baterai Litium CR-2032 dapat menghidupi NVRAM selama tiga hingga lima tahun. Jika daya dalam baterai habis, atau daya yang disuplainya terputus (akibat dicabut dari slotnya), maka semua konfigurasi akan dikembalikan ke kondisi standar, sesuai ketika BIOS tersebut diprogram oleh pabrikan.
F. BIOS Sequence
Urutan yang biasa pada program BIOS selama start up dimulai dengan memeriksa setup Complementary metal oxide semiconductor (CMOS) untuk penyesuaian setting, memuat driver perangkat dan penangan interrupt berbagai perangkat keras komputer, menginisialisasi manajemen daya dan register, melakukan self test untuk power, menampilkan pengaturan sistem menentukan perangkat bootable dalam komputer, dan memulai urutan boot. Mengubah Pengaturan melalui CMOS Untuk mengubah pengaturan dalam setup CMOS, dengan key tertentu atau kombinasi tombol tertentu harus ditekan selama masa awal start up. Instruksi untuk ini biasanya dapat ditemukan di bagian bawah tampilan layar pertama selama proses start up. Setelah memasuki pengaturan CMOS, beberapa pilihan tersedia untuk pengguna. Mengatur tanggal dan waktu sistem serta mengubah urutan boot, pengaturan plug and play, konfigurasi driver, pengaturan memori, Pengaturan password, dan pengaturan power adalah beberapa pengaturan yang dapat diubah pada halaman ini.
G. Pembuatan Bios
BIOS merupakan suatu chip yang diisikan dengan cara elektromagnetis (pencahayaan) dan disimpan dalam CHIP EPROM (Erasable Programmable ROM) atau EEPROM (Electrical Erasable PROM) sehingga dalam perkembangannya BIOS saat sekarang ini dapat di -update (kinerjanya dapat ditingkatkan)
Secara garis besar kelompok yang terdapat pada BIOS diantaranya:
1. Standart CMOS (Complementary Metal Oxide Semiconductor).
2. BIOS features.
3. Chipset.
4. Integrated peripheral.
5. Power management.
6. PnP (Plug and Play)/PCI configuration.
7. Password
Macam-macam Bios
1. Award Software
a. Award Bios.
b. Award Modular Bios.
c. Award Medallion Bios.
2. Phoenix Technologies
a. Phoenix Bios.
b. Gabung Dengan Award menghasilkan Phoenix-Award Bios.
3. American Megatrends Incorporated (AMI)
a. Ami Bios.
b. Ami WinBios.
H. Cara Kerja BIOS
Fungsi utama dari BIOS yaitu melakukan POST. Sedangkan langkah-langkah atau kerja BIOS adalah dimulai dari proses inisialisasi, dimana dalam proses ini kita dapat melihat jumlah memory yang terinstal, kapasitas hardisk, suhu hardisk, kapasitas hardisk, kapasitas RAM dan lain sebagainya.
Kemudian BIOS akan mencari, dan menampilkan informasi dari VGA card dan kemudian mengecek semua device yang terhubung dengan komputer tersebut, lalu bisa juga melakukan Pengetesan RAM atau biasa disebut dengan Memory count up test. Setelah semua device dari komputer sudah dikenali oleh BIOS maka akan mencari lokasi booting pada sistem windows.
I. Booting Bios
Bagaimana BIOS booting?
BIOS menjalankan flash memory onboard ketika komputer dinyalakan dan dia akan menginisialisasi chipset dan juga subsistem dari memori. Selanjutnya, dia akan mendekompres dirinya sendiri dari flash memory tadi untuk kemudian menuju ke memori utama dan mulai dieksekusi dari sana. Kode PC BIOS biasanya juga berisi semacam diagnosa untuk memastikan kondisi dari komponen hardware yang sifatnya penting, seperti misalnya keyboard, disk drive, I/O ports dan lain sebagainya. BIOS memastikan apakah alat-alat tersebut bisa berfungsi dengan baik dan diinisialisasi dengan benar. Hampir semua implementasi BIOS dapat mengeksekusi suatu program setup melalui CMOS memory. Memori ini menyimpan konfigurasi yang dapat diatur oleh user (seperti time, date dan juga informasi detail mengenai hardisk dan lain sebagainya) dan bisa diakses oleh BIOS.
Pada implementasi BIOS yang modern, seseorang dapat memilih apa yang dibooting pertama kali, seperti CD, hardisk, floppy disk, flash keydrive dan lain sebagainya. Ini sangat berguna ketika Anda ingin menginstall suatu sistem operasi atau juga melakukan booting dari CD-ROM. Bahkan Anda juga bisa melakukan booting dari media USB.
Beberapa sistem BIOS membolehkan user untuk memilih sistem operasi yang ingin diload (misalnya load OS lain dari hardisk yang berbeda dalam satu PC), meskipun cara ini sekarang lebih sering dihandle oleh fase berikutnya atau yang sering dikenal dengan tool boot loader.
Berikut Detail BIOS dan Cara masuk ke menu BIOS :
1. AMI BIOS : Tekan DEL pada Keyboard
2. PHOENIX BIOS : Tekan F2 pada keyboard
3. IBM BIOS : Tekan F1 pada Keyboard
4. MICROID BIOS : Tekan ECS pada Keyboard
5. AWARD BIOS : Tekan DEL pada Keyboard
J. Mengupdate Bios
BIOS, terutama pada komputer lama, dapat diperbarui dari waktu ke waktu. Hal ini agar program BIOS dapat mengenali perangkat yang baru saja diproduksi. Untuk meng-upgrade atau mengubah BIOS komputer, program khusus dari produsen BIOS biasanya diperlukan. Update BIOS yang digunakan harus sesuai varian BIOS asli.
Update dilakukan dengan memeriksa BIOS informasi revisi dan tanggal yang disediakan pada layar selama start up dan membandingkan ini dengan daftar update di BIOS website produsen. Upgrade biasanya dilakukan dengan program utilitas tertentu tapi kadang-kadang update dapat didownload secara terpisah. Program utilitas untuk memperbarui harus disalin ke dalam floppy disk atau yang lebih keren sekarang adalah flash disk dan CDR dan dimasukkan ke disk drive waktu boot komputer Anda. Ini akan menghapus yang lama dan menginstal program BIOS yang baru.
K. BIOS Masa Depan
Bila sistem operasi senantiasa ditawarkan dengan feature-feature baru, Basic Input Output System / BIOS masih tetap seperti dahulu. Kondisi tersebut memang disengaja. Me¬nurut beberapa sumber, produsen tidak i¬ngin menawarkan feature ” yang aneh-aneh ” pada Basic Input Output System/BIOS karena tidak jarang hal tersebut dapat menimbulkan kerusakan.
BIOS yang digunakan oleh komputer terbaru sekalipun sebenarnya sudah ber¬umur tahunan, tetapi masih tetap yang terbaik. Penerusnya memang sudah tersedia, yaitu EFI ( Extensible Firmware Interface ) yang mendukung sistem 64 bit sehingga cocok untuk generasi PC masa depan. Berkat antar muka grafis, EFI/Extensible Firmware Interface lebih mudah dikonfigurasi daripada komputer dengan BIOS saat ini. Super-BIOS baru ini baru digunakan oleh komputer Mac dan hanya sedikit PC yang menggunakannya.
EFI (Extensible Firmware Interface) terbaru mendukung native 64-bit dan memiliki interface grafis. Namun, sampai saat ini, jarang sekali Computer yang dilengkapi dengan EFI / Extensible Firmware Interface karena tidak kompatibel dengan motherboard yang ada. Hanya Apple yang menggu¬nakan BIOS ( Basic Input Output System ) jenis ini sejak 2006.
0 komentar:
Posting Komentar