Border
Gateway Protocol atau yang sering disingkat BGP merupakan salah satu jenis
routing protocol yang ada di dunia komunikasi data. Sebagai sebuah routing
protocol, BGP memiliki kemampuan melakukan pengumpulan rute, pertukaran rute
dan menentukan rute terbaik menuju ke sebuah lokasi dalam jaringan. Routing
protocol harus dilengkapi dengan algoritma yang pintar dalam mencari jalan
terbaik. Namun yang membedakan BGP dengan routing protocol lain seperti
misalnya OSPF dan IS-IS adalah BGP salah satu yang termasuk dalam kategori
routing protocol jenis Exterior Gateway Protocol (EGP).
Protocol
ini yang menjadi backbone dari jaringan internet dunia. BGP adalah protokol
routing inti dari internet yg digunakan untuk melakukan pertukaran informasi
routing antar jaringan. BGP dijelaskan dalam RFC 4271. RFC 4276 menjelaskan
implementasi report pada BGP-4, RFC 4277 menjelaskan hasil ujicoba penggunaan
BGP-4. Ia bekerja dengan cara memetakan sebuah tabel IP network yang menunjuk
ke jaringan yg dapat dicapai antar Autonomous System (AS). Hal ini digambarkan
sebagai sebuah protokol path vector. BGP tidak menggunakan metrik IGP (Interior
Gateway Protocol) tradisional, tapi membuat routing decision berdasarkan path,
network policies, dan atau ruleset. dari Januari 2006 hingga saat ini BGP versi
4 masih digunakan. BGP mendukung Class Inter-Domain Routing dan menggunakan
route aggregation untuk mengurangi ukuran tabel routing. sejak tahun 1994,
BGP-4 telah digunakan di internet. semua versi dibawahnya sudah tidak digunakan.
BGP diciptakan untuk menggantikan protokol routing EGP yang mengijinkan routing
secara tersebar sehingga tidak harus mengacu pada satu jaringan backbone saja.
Multi
Protocol Label Switching (MPLS) adalah jaringan (network) yang didefinisikan
oleh IETF untuk memadukan mekanisme label swapping di layer dua dengan routing
di layer tiga untuk mempercepat pengiriman paket. Arsitektur MPLS dirancang
guna memenuhi karakteristik-karakteristik wajib dari sebuah jaringan kelas
carrier (pembawa) berskala besar.[IETF]
Multiprotocol
Label Switching (MPLS) merupakan sebuah teknik yang menggabungkan kemampuan
manajemen switching yang ada dalam teknologi ATM dan fleksibilitas network
layer yang dimiliki teknologi IP. Konsep utama MPLS ialah teknik peletakan
label dalam setiap paket yang dikirim melalui jaringan ini. MPLS bekerja dengan
cara memberi label untuk paket-paket data, untuk menentukan rute dan prioritas
pengiriman paket tersebut. Label tersebut akan memuat informasi penting yang
berhubungan dengan informasi routing suatu paket, diantaranya berisi tujuan
paket serta prioritas paket mana yang harus dikirimkan terlebih dahulu.
Teknik
ini biasa disebut dengan label switching. Dengan informasi label switching yang
didapat dari router network layer, setiap paket hanya dianalisa sekali di dalam
router dimana paket tersebut masuk dalam jaringan untuk pertama kali. Router
tersebut berada di tepi dan dalam jaringan MPLS yang biasa disebut label
switching router (LSR).
Network
MPLS terdiri atas sirkit yang disebut label-switched path (LSP), yang
menghubungkan titik-titik yang disebut label-switched router (LSR). LSR pertama
dan terakhir disebut ingress dan egress. Setiap LSP dikaitkan dengan sebuah
forwarding equivalence class (FEC), yang merupakan kumpulan paket yang menerima
perlakukan forwarding yang sama di sebuah LSR. FEC diidentifikasikan dengan
pemasangan label.
Untuk
membentuk LSP, diperlukan suatu protokol persinyalan. Protokol ini menentukan
forwarding berdasarkan label pada paket. Label yang pendek dan berukuran tetap
mempercepat proses forwarding dan mempertinggi fleksibilitas pemilihan path.
Hasilnya adalah network datagram yang bersifat lebih connection-oriented.
Penggunaan
label swapping ini memiliki banyak keuntungan. Ia bisa memisahkan masalah
routing dari masukan forwarding. Routing merupakan masalah jaringan global yang
membutuhkan kerjasama dari semua router sebagai partisipan. Sedang forwarding
(pengiriman) merupakan masalah setempat. Router switch mengambil keputusannya
sendiri tentang jalur mana yang akan diambil. MPLS juga memiliki kelebihan yang
mampu memperkenalkan kembali connection stak ke dalam dataflow IP.
Algoritma
Multi Protocol Label Switching (MPLS)adalah suatu metode forwarding paket yang
melalui suatu jaringan dengan menggunakan informasi label yang dilekatkan pada
paket IP. Dan merupakan perkembangan terbaru dari multilayer switch yang
diusahakan oleh IETF (InternetEngineering Task Force). Hal ini dilakukan agar
terdapat standar untuk multilayer switch dan mendukung interoperabilitas. Disebut
multiprotokol karena tekniknya dapat diterapkan pada semua protokol layer
jaringan. Dasar teknologi label switching mampu meningkatkan performansi
routing,memperbaiki jangkauan layer jaringan, dan menyediakan fleksibilitas
yang lebih besar dalam pengiriman pelayanan routing. MPLS menerapkan komponen
control yang mirip dengan multilayer switch. Untuk mendukung interoperabilitas,
MPLS mendefinisikan pensinyalan IP dan protokol distribusi label yang baru.
Sedangkan komponen forwardingnya berdasarkan algoritma label swapping.
BGP memiliki sifat-sifat yang terkait yang digunakan untuk menentukan rute
terbaik menuju suatu tujuan bila beberapa jalur, untuk tujuan tertentu.
Sifat-sifat ini disebut sebagai atribut BGP, dan pemahaman tentang bagaimana
pengaruh atribut BGP pilihan rute diperlukan untuk desain jaringan yang kuat.
Bagian ini menjelaskan tentang atribut BGP dalam proses
seleksi rute:
·
Weight
·
Local preference
·
Multi-exit discriminator
·
Origin Attribute
·
AS_path
·
Next hop
Weight Attribute
Weight
adalah atribut yang didefinisikan oleh Cisco dari lokal ke router. Weight
Attribute tidak ditujukan ke neighboring routers. Jika router menuju
ke lebih dari satu rute ke tujuan yang sama, rute dengan berat tertinggi akan
lebih disukai. Dalam Gambar 39-2, Router A adalah menerima advertisement
untuk jaringan 172.16.1.0 dari router B dan C. Ketika router A menerima
advertisement dari Router B, weight yang terkait di set menjadi
50. Ketika router A menerima iklan dari Router C, weight yang terkait di
set menjadi 100. Kedua jalur untuk jaringan 172.16.1.0 akan ada di
tabel routing BGP, dengan bobot masing-masing. Rute dengan weight
tertinggi akan dipasang di IP tabel routing.
Local preference
Atribut
local preference ini digunakan untuk memilih titik exit dari sistem
autonom (AS) lokal. Tidak seperti weight atribut, atribut local
preference disebarkan di seluruh local AS. Jika ada beberapa titik
exit dari AS, atribut local preference digunakan untuk memilih titik exit
rute tertentu. Dalam Gambar 39-3, AS 100 adalah menerima dua iklan untuk
jaringan 172.16.1.0 dari AS 200. Ketika router A menerima iklan untuk
jaringan 172.16.1.0, local preference yang sesuai diatur 50. Ketika
Router B menerima iklan untuk jaringan 172.16.1.0, local preference yang
sesuai diatur 100. Nilai-nilai local preference ini akan
dipertukarkan antara router A dan B. Karena Router B mempunyai preferensi lokal
yang lebih tinggi daripada Router A, Router B akan digunakan sebagai titik
keluar dari AS 100 untuk mencapai jaringan 172.16.1.0 di AS 200.
Multi-exit
discriminator
Multi-exit
discriminator(MED) atau atribut metrik digunakan sebagai saran untuk
eksternal AS yang berkaitan dengan rute yang terpilih menuju AS yang
mengiklankan metrik.
Istilah saran ini
digunakan karena AS eksternal yang menerima MED mungkin menggunakan atribut BGP
lain untuk seleksi rute. Dalam Gambar 39-4, Router C mengiklankan rute
172.16.1.0 dengan metrik 10, sementara Rute D mengiklankan 172.16.1.0 dengan
metrik 5. Nilai metrik yang lebih rendah lebih disukai, sehingga AS
100 akan memilih rute ke Router D untuk jaringan 172.16.1.0 di AS
200. Meds diiklankan di seluruh lokal AS.
Origin Attribute
Origin
Attribute menunjukkan bagaimana BGP belajar tentang rute tertentu. Origin
attribute dapat memiliki salah satu dari tiga kemungkinan nilai:
· IGP-Rute yang merupakan interior ke originating AS. Nilai ini mengatur kapan perintah konfigurasi router jaringan digunakan untuk menginject rute ke BGP.
· EGP-Rute yang dipelajari melalui Exterior Border Gateway Protocol (EBGP).
· Tidak lengkap-Asal dari rute yang tidak diketahui atau dipelajari di beberapa cara lain. Sebuah asal yang tidak lengkap terjadi ketika rute didistribusikan ke BGP.
· IGP-Rute yang merupakan interior ke originating AS. Nilai ini mengatur kapan perintah konfigurasi router jaringan digunakan untuk menginject rute ke BGP.
· EGP-Rute yang dipelajari melalui Exterior Border Gateway Protocol (EBGP).
· Tidak lengkap-Asal dari rute yang tidak diketahui atau dipelajari di beberapa cara lain. Sebuah asal yang tidak lengkap terjadi ketika rute didistribusikan ke BGP.
AS_path Attribute
Ketika
sebuah iklan rute melewati sistem autonom, maka nomor AS akan ditambahkan ke
daftar terurut sebagai nomor AS yang iklan rute nya telah dilewati. Gambar
dibawah ini menunjukkan situasi di mana rute melewati tiga sistem otonom.
AS
1 berasal dari rute 172.16.1.0 dan mengiklankan rute ini kepada AS 2 dan AS 3,
dengan atribut AS_path sama dengan (1). AS 3 akan mengiklankan kembali ke
AS 1 dengan AS-path atribut (3,1), dan AS 2 akan mengiklankan kembali ke AS 1
dengan AS-path atribut (2,1). AS 1 akan menolak rute ini ketika nomor AS
sendiri terdeteksi di rute iklan. Ini adalah mekanisme yang digunakan
untuk mendeteksi BGP routing loop. AS 2 dan AS 3 menyebarkan rute satu
sama lain dengan nomor ASnya ditambahkan ke AS_path atribut. Rute tersebut
tidak akan diinstal dalam tabel routing IP karena AS 2 dan AS 3 mempelajari
rute 172.16.1.0 dari AS 1 dengan daftar AS_path yang lebih singkat.
Next-Hop Atribut
Next-Hop Atribut
EBGP adalah alamat IP yang digunakan untuk mencapai router
iklan. Untuk EBGP peers, next-hop address adalah alamat IP dari
hubungan antar peers. Untuk IBGP, next-hop address dilakukan ke lokal
AS, seperti digambarkan pada Gambar dibawah.
Dalam Gambar dibawah,
AS 1 mengiklankan 172.16.1.0 kepada AS 2 dengan atribut komunitas
no-advertise. Router B di AS 2 akan tidak mengiklankan rute ini ke router
lainnya.
Gambar dibawah ini
menunjukkan community atribut Internet. Tidak ada keterbatasan ruang lingkup
iklan rute dari AS 1.
BGP Path Selection
BGP mungkin menerima
beberapa iklan untuk rute yang sama dari beberapa sumber. BGP memilih
hanya satu jalur sebagai jalan terbaik. Ketika jalan dipilih, BGP menempatkan
jalan yang dipilih dalam tabel routing IP dan menyebarkan path ke
tetangga-tetangganya. BGP menggunakan kriteria berikut, dalam urutan yang
disajikan, untuk memilih jalan tujuan:
·
Jika path menetapkan hop berikutnya
tidak dapat diakses, maka drop update.
·
Pilih path dengan weight terbesar.
·
Jika bobot sama, pilih jalan dengan
local preference terbesar.
·
Jika preferensi lokal adalah sama, pilih
path dimana BGP berasal berjalan pada router ini.
·
Jika tidak ada rute asal, pilih rute
terpendek yang memiliki AS_path.
·
Jika semua jalan AS_path yang sama
panjang, pilih path dengan jenis asal terendah (di mana IGP lebih rendah
daripada EGP, dan EGP lebih rendah daripada yang tidak lengkap).
·
Jika kode asal yang sama, pilih path
dengan atribut MED yang paling rendah.
·
Jika jalur MED yang sama, pilih path
eksternal melalui path internal.
·
Jika jalan masih sama, pilih jalan
melalui IGP tetangga terdekat.
·
Pilih jalan dengan alamat IP yang paling
rendah, seperti yang ditentukan oleh BGP router ID.
Beberapa versi BGP
BGP versi 1
·
Ukuran message 8 – 1024 byte.
·
Terdapat 8 bit field Direction yang
menandkan arah yang diambil oleh informasi routing.
·
Lima kemungkinan field Direction: Up,
Down, Horizontal, EGP-derived information, Incomplete
BGP versi 2
·
Ukuran message 19 – 4096 byte.
·
Menghilangkan konsep up, down, dan
horizontal di antara AS-AS
·
Menambahkan konsep path-attribute.
BGP versi 3
·
Ukuran message 19 – 4096 byte
·
Mengklarifikasi prosedur pendistribusian
rute-rute BGP di antara speaker-speaker dalam sebuah AS.
·
Meningkatkan restriksi terhadap
penggunaan path attribute Next-hop
BGP versi 4
·
Ukuran message 19 – 4096 byte.
·
Path atribute AS telah dimodifikasi
sehingga set AS-AS dapat digambarkan sebagaimana AS individual.
·
Inter-AS Metric path attribute telah
didefinisikan ulang sebagai Multi-Exit Discriminator path attribute.
·
Local preference path attribute
ditambahkan.
·
Aggregator path attribute ditambahkan.
·
Dukungan untuk CIDR (Classless Inter
Domain Routing)
Kegunaan BGP :
BGP
merupakan satu-satunya routing protocol yang dapat digunakan untuk
menghubungkan dua organisasi besar yang berbeda kepentingan. Meskipun routing
protocol jenis EGP bukan hanya BGP, namun tampaknya BGP sudah menjadi standar
internasional untuk keperluan ini. Hal ini dikarenakan BGP memiliki fitur-fitur
yang luar biasa banyak dan fleksibel. Mulai dari pengaturan frekuensi routing
update, sistem pembangunan hubungan dengan AS tetangga, system hello,
policy-policy penyebaran informasi routing, dan banyak lagi fitur lain yang
dapat Anda modifikasi dan utak-atik sendiri sesuai dengan selera. Maka dari itu
BGP merupakan routing protocol yang dapat dikontrol sebebas-bebasnya oleh
pengguna. Dengan demikian, banyak sekali kebutuhan yang dapat terpenuhi dengan
menggunakan BGP. BGP juga sangat tepat jika sebuah perusahaan memiliki jalur
menuju internet yang berjumlah lebih dari satu. Kondisi jaringan dimana
memiliki jalur keluar lebih dari satu buah ini sering disebut dengan istilah
multihoming.
Jaringan multihoming
pada umumnya adalah jaringan berskala sedang sampai besar seperti misalnya ISP,
bank, perusahaan minyak multinasional, dan banyak lagi. Biasanya jaringan ini
memiliki blok IP dan nomor AS sendiri. Peranan BGP dalam jaringan multihoming
ini sangat besar. Pertama, BGP akan berperan sebagai routing protocol yang
melakukan pertukaran routing dengan ISP atau NAP yang berada di atas jaringan
ini. Kedua, BGP dengan dipadukan oleh pengaturan policy-policynya yang sangat
fleksibel dapat membuat sistem load balancing traffic yang keluar masuk.
Bagaimana membuat sistem load balancing dengan menggunakan BGP. Selain itu, BGP
juga merupakan routing protocol yang sangat reliable kerjanya. Hal ini
dikarenakan BGP menggunakan protocol TCP untuk berkomunikasi dengan tetangganya
dalam melakukan pertukaran informasi. TCP merupakan protocol yang menganut
sistem reliable service, di mana setiap sesi komunikasi yang dibangun
berdasarkan protocol ini harus dipastikan sampai tidaknya.
Pemastian ini dilakukan
menggunakan sistem acknowledge terhadap setiap sesi komunikasi yang terjadi.
Dengan demikian, hampir tidak ada informasi routing dari BGP yang tidak sampai
ke perangkat tujuannya. Routing protocol BGP yang sekarang banyak digunakan
adalah BGP versi 4 atau lebih sering disingkat sebagai BGP-4.
Karakterisitik BGP :
Kecanggihan dan
kerumitan BGP sebenarnya dapat diperjelas intinya dengan beberapa karakteristik
kunci. Berikut ini adalah karakteristik routing protocol BGP yang menandakan
ciri khasnya:
1. BGP adalah Path
Vector routing protocol yang dalam proses menentukan rute-rute terbaiknya
selalu mengacu kepada path yang terbaik dan terpilih yang didapatnya dari
router BGP yang lainnya.
2. Routing table
akan dikirim secara penuh pada awal dari sesi BGP, update selanjutnya hanya
bersifat incremental atau menambahi dan mengurangi routing yang sudah ada saja.
3. Router BGP
membangun dan menjaga koneksi antar-peer menggunakan port TCP nomor 179.
4. Koneksi
antar-peer dijaga dengan menggunakan sinyal keep-alive secara periodik.
5. Kegagalan
menemukan sinyal keep-alive, routing update, atau sinyal-sinyal notifikasi
lainnya pada sebuah router BGP dapat memicu perubahan status BGP peer dengan
router lain, sehingga mungkin saja akan memicu update-update baru ke router
yang lain.
6. Metrik yang
digunakan BGP untuk menentukan rute terbaik sangat kompleks dan dapat
dimodifikasi dengan sangat fleksibel. Ini merupakan sumber kekuatan BGP yang
sebenarnya. Metrik-metrik tersebut sering disebut dengan istilah attribute.
7. Penggunaan
sistem pengalamatan hirarki dan kemampuannya untuk melakukan manipulasi aliran
traffic membuat routing protocol BGP sangat skalable untuk perkembangan
jaringan dimasa mendatang.
8. BGP memiliki
routing table sendiri yang biasanya memuat informasi prefix-prefix routing yang
diterimanya dari router BGP lain. Prefix-prefix ini juga disertai dengan
informasi atributnya yang dicantumkan secara spesifik di dalamnya.
9. BGP
memungkinkan memanipulasi traffic menggunakan attribute-attributenya yang cukup
banyak. Attribute ini memiliki tingkat prioritas untuk dijadikan sebagai acuan.
good job min
BalasHapussolder uap