A. Pengertian RAID
RAID, singkatan dari Redundant Array of Independent Disk merujuk
kepada sebuah teknologi di dalam penyimpanan data komputer yang digunakan untuk
mengimplementasikan fitur toleransi kesalahan pada media penyimpanan komputer
(terutama hard disk) dengan menggunakan cara redundansi (penumpukan) data, baik
itu dengan menggunakan perangkat lunak, maupun unit perangkat keras RAID
terpisah.
Kata “RAID” juga memiliki beberapa
singkatan Redundant Array of Inexpensive Disks, Redundant Array of Independent
Drives, dan juga Redundant Array of Inexpensive Drives. Teknologi ini membagi
atau mereplikasi data ke dalam beberapa hard disk terpisah. RAID didesain untuk
meningkatkan keandalan data dan meningkatkan kinerja I/O dari hard disk.
RAID merupakan organisasi disk
memori yang mampu menangani beberapa disk dengan sistem akses paralel dan
redudansi ditambahkan untuk meningkatkan reliabilitas. Kerja paralel ini
menghasilkan resultan kecepatan disk yang lebih cepat.
B. Konsep RAID
Sejak pertama kali diperkenalkan, RAID dibagi ke dalam beberapa skema, yang
disebut dengan “RAID Level“. Pada awalnya, ada lima buah RAID level yang
pertama kali dikonsepkan, tetapi seiring dengan waktu, level-level tersebut
berevolusi, yakni dengan menggabungkan beberapa level yang berbeda dan juga
mengimplementasikan beberapa level proprietary yang tidak menjadi standar RAID.
RAID menggabungkan beberapa hard disk
fisik ke dalam sebuah unit logis penyimpanan, dengan menggunakan perangkat lunak
atau perangkat keras khusus. Solusi perangkat keras umumnya didesain untuk
mendukung penggunaan beberapa hard disk secara sekaligus, dan sistem operasi
tidak perlu mengetahui bagaimana cara kerja skema RAID tersebut. Sementara itu,
solusi perangkat lunak umumnya diimplementasikan di dalam level sistem operasi,
dan tentu saja menjadikan beberapa hard disk menjadi sebuah kesatuan logis yang
digunakan untuk melakukan penyimpanan.
Ada beberapa konsep kunci di dalam
RAID: mirroring (penyalinan data ke lebih dari satu buah hard disk),
striping (pemecahan data ke beberapa hard disk) dan juga koreksi kesalahan,
di mana redundansi data disimpan untuk mengizinkan kesalahan dan masalah untuk
dapat dideteksi dan mungkin dikoreksi (lebih umum disebut sebagai teknik fault
tolerance/toleransi kesalahan).
Level-level RAID yang berbeda
tersebut menggunakan salah satu atau beberapa teknik yang disebutkan di atas,
tergantung dari kebutuhan sistem. Tujuan utama penggunaan RAID adalah untuk
meningkatkan keandalan/reliabilitas yang sangat penting untuk melindungi
informasi yang sangat kritis untuk beberapa lahan bisnis, seperti halnya basis
data, atau bahkan meningkatkan kinerja, yang sangat penting untuk beberapa
pekerjaan, seperti halnya untuk menyajikan video on demand ke banyak penonton
secara sekaligus.
Konfigurasi RAID yang berbeda-beda
akan memiliki pengaruh yang berbeda pula pada keandalan dan juga kinerja.
Masalah yang mungkin terjadi saat menggunakan banyak disk adalah salah satunya
akan mengalami kesalahan, tapi dengan menggunakan teknik pengecekan kesalahan,
sistem komputer secara keseluruhan dibuat lebih andal dengan melakukan reparasi
terhadap kesalahan tersebut dan akhirnya “selamat” dari kerusakan yang fatal.
Teknik mirroring dapat meningkatkan
proses pembacaan data mengingat sebuah sistem yang menggunakannya mampu membaca
data dari dua disk atau lebih, tapi saat untuk menulis kinerjanya akan lebih
buruk, karena memang data yang sama akan dituliskan pada beberapa hard disk
yang tergabung ke dalam larik tersebut.
Teknik striping, bisa meningkatkan
performa, yang mengizinkan sekumpulan data dibaca dari beberapa hard disk
secara sekaligus pada satu waktu, akan tetapi bila satu hard disk mengalami
kegagalan, maka keseluruhan hard disk akan mengalami inkonsistensi.
Teknik pengecekan kesalahan /
koreksi kesalahan juga pada umumnya akan menurunkan kinerja sistem, karena data
harus dibaca dari beberapa tempat dan juga harus dibandingkan dengan checksum
yang ada. Maka, desain sistem RAID harus mempertimbangkan kebutuhan sistem
secara keseluruhan, sehingga perencanaan dan pengetahuan yang baik dari seorang
administrator jaringan sangatlah dibutuhkan. Larik-larik RAID modern umumnya
menyediakan fasilitas bagi para penggunanya untuk memilih konfigurasi yang
diinginkan dan tentunya sesuai dengan kebutuhan.
Beberapa sistem RAID dapat didesain
untuk terus berjalan, meskipun terjadi kegagalan. Beberapa hard disk yang
mengalami kegagalan tersebut dapat diganti saat sistem menyala (hot-swap) dan
data dapat diperbaiki secara otomatis. Sistem lainnya mungkin mengharuskan
shutdown ketika data sedang diperbaiki. Karenanya, RAID sering digunakan dalam
sistem-sistem yang harus selalu on-line, yang selalu tersedia (highly available),
dengan waktu down-time yang, sebisa mungkin, hanya beberapa saat saja.
C. Struktur RAID
Disk memiliki resiko untuk mengalami kerusakan. Kerusakan ini dapat berakibat
turunnya kinerja atau pun hilangnya data. Meski pun terdapat backup data, tetap
saja ada kemungkinan data yang hilang karena adanya perubahan setelah terakhir
kali data di-backup. Karenanya reliabilitas dari suatu disk harus dapat terus
ditingkatkan.
Berbagai macam cara dilakukan untuk
meningkatkan kinerja dan juga reliabilitas dari disk. Biasanya untuk
meningkatkan kinerja, dilibatkan banyak disk sebagai satu unit penyimpanan.
Tiap-tiap blok data dipecah ke dalam beberapa subblok, dan dibagi-bagi ke dalam
disk-disk tersebut. Ketika mengirim data disk-disk tersebut bekerja secara
paralel, sehingga dapat meningkatkan kecepatan transfer dalam membaca atau
menulis data. Ditambah dengan sinkronisasi pada rotasi masing-masing disk, maka
kinerja dari disk dapat ditingkatkan. Cara ini dikenal sebagai RAID. Selain
masalah kinerja RAID juga dapat meningkatkan realibilitas dari disk dengan
jalan melakukan redundansi data.
Tiga karakteristik
umum dari RAID ini, yaitu :
1. RAID adalah sekumpulan disk drive yang dianggap sebagai sistem tunggal disk.
2. Data didistribusikan ke drive fisik array.
3. Kapasitas redunant disk digunakan untuk menyimpan informasi paritas, yang menjamin recoveribility data ketika terjadi masalah atau kegagalan disk.
1. RAID adalah sekumpulan disk drive yang dianggap sebagai sistem tunggal disk.
2. Data didistribusikan ke drive fisik array.
3. Kapasitas redunant disk digunakan untuk menyimpan informasi paritas, yang menjamin recoveribility data ketika terjadi masalah atau kegagalan disk.
Jadi, RAID merupakan salah satu jawaban
masalah kesenjangan kecepatan disk memori dengan CPU dengan cara menggantikan
disk berkapasitas besar dengan sejumlah disk-disk berkapasitas kecil dan
mendistribusikan data pada disk-disk tersebut sedemikian rupa sehingga nantinya
dapat dibaca kembali.
D. LEVEL
RAID
Merujuk kepada sebuah teknologi di dalam
penyimpanan data komputer yang digunakan untuk mengimplementasikan fitur
toleransi kesalahan pada media penyimpanan komputer (utamanya adalah hard disk)
dengan menggunakan cara redundansi (penumpukan) data, baik itu dengan
menggunakan perangkat lunak, maupun unit perangkat keras RAID terpisah. Kata
“RAID” juga memiliki beberapa singkatan Redundant Array of Inexpensive Disks,
Redundant Array of Independent Drives, dan juga Redundant Array of Inexpensive
Drives. Apapun singkatannya, teknologi ini intinya adalah membagi atau
mereplikasi data ke dalam beberapa hard disk terpisah, sehingga didesain untuk
meningkatkan keandalan data atau meningkatkan kinerja I/O dari hard disk.
Sejak pertama kali diperkenalkan, RAID
dibagi ke dalam beberapa skema, yang disebut dengan “RAID Level“. Pada awalnya,
ada lima buah RAID level yang pertama kali dikonsepkan, tetapi seiring dengan
waktu, level-level tersebut berevolusi, yakni dengan menggabungkan beberapa
level yang berbeda dan juga mengimplementasikan beberapa level proprietary yang
tidak menjadi standar RAID. Kelima level tersebut adalah:
RAID
dapat dibagi menjadi 8 level yang berbeda :
Gambar:
RAID 0 + 1 dan 1 + 0
RAID
level pertama: mirroring
RAID
level kedua : Koreksi kesalahan dengan menggunakan kode Humming.
RAID
level ketiga : Pengecekan terhadap disk tunggal di dalam sebuah kelompok disk.
RAID
level keempat: Pembacaan dan penulisan secara independen
RAID
level kelima : Menyebarkan data dan paritas ke semua drive (tidak ada
pengecekan terhadap disk tunggal)
Berdasarkan
refensi yang kami dapat, ada 3 macam metode RAID berdasarkan kegunaannya yang
dapat digunakan, yaitu:
RAID
0 (metode Striping)
RAID
1 (metode Mirroring)
RAID
0+1 (metode Striping + Mirroring)
E. Level RAID
RAID dapat dibagi menjadi 8 level yang berbeda, yaitu level 0, level 1, level
2, level 3, level 4, level 5, level 6, level 0+1 dan 1+0. Setiap level tersebut
memiliki kelebihan dan kekurangannya. :
1. RAID level 0
RAID 0 yg dikenal juga dgn metode
Striping digunakan utk mempercepat kinerja hardisk. Kapasitas total
hardisk pada metode ini adalah jumlah kapasitas hardisk pertama ditambah
hardisk kedua. Metodenya dilakukan dengan cara membagi data secara terpisah ke
dua buah hardisk. Jadi separuh data ditulis ke hardisk pertama dan separuhnya
lagi ditulis ke hardisk ke dua. Secara teoritis cara ini akan mempercepat
penulisan/pembacaan harddisk. Keburukan dari cara ini adalah apabila salah satu
hardisk rusak maka seluruh data akan hilang.
Disk Striping mengijinkan kita untuk
menulis data ke beberapa Harddisk daripada menulis data ke satu Harddisk saja.
Dengan Disk Striping, setiap Harddisk fisik akan dibagi menjadi beberapa elemen
stripe (berkisar antara 8 KB, 16 KB, 32 KB, 64 KB, 128 KB, 256KB, 512KB, to
1024KB). Setiap bagian stripe dalam setiap Harddisk disebut strip.
Disk Striping dapat meningkatkan kinerja
karena pengaksesan data diakses dengan lebih dari satu harddisk, sehingga lebih
banyak spindle disk yang bekerja dalam melayani I/O data. Namun Disk Striping
(RAID 0) tidak memiliki data redundancy / proteksi data terhadap kerusakan
harddisk, karena semua data ditulis langsung apa adanya ke semua Harddisk.
Dari sisi kapasitas, maka RAID 0 kita
dapat menggunakan 100% dari total jumlah kapasitas harddisk yang terpasang.
Contoh: 4 unit Harddisk 300GB RAID 0 akan menghasilkan total kapasitas yang
dapat digunakan sebesar 1.2TB
2. RAID level 1
RAID 1 yg dikenal juga dengan metode
Mirroring digunakan utk mendapatkan keamanan data (backup). Metodenya
dilakukandengan cara menyalin isi harddisk pertama ke harddisk kedua. Jadi apa
yg ditulis pada hardisk pertama akan juga ditulis di hardisk kedua. Apabila
salah satu hardisk rusak, maka data pada hardisk yg satunya masih ada.
Keburukan dari cara ini adalah tidak adanya peningkatan kinerja sama sekali,
performanya malah akan sedikit lebih pelan dibanding perrforma hardisk single
(non-RAID). Selain itu kapasitas total yg anda dapat dgn metode ini hanyalah
sebesar kapasatitas satu hardisk saja.
Disk Mirroring bekerja dengan prinsip
cermin, yaitu berpasang-pasangan dan identik antara satu dengan yang lainnya.
Jadi dengan RAID 1, data yang ditulis ke satu Harddisk secara simultan ditulis
juga ke Harddisk yang lainnya. Sehingga jika terjadi kerusakan 1 Harddisk pada
RAID 1, system server masih memiliki data cadangan di harddisk yang lainnya.
Dan pada saat Harddisk yang rusak diganti dengan yang baru, maka secara
otomatis, harddisk pengganti yang baru dipasang akan melakukan sinkronisasi
data dengan harddisk yang masih berfungsi (rebuilding) Keuntungan dari RAID 1
adalah data memiliki cadangan antara yang ada di harddisk yang satu dengan yang
lainnya. Dan karena isi dari kedua Harddisk tersebut adalah identik, tidak jadi
masalah harddisk yang mana yang boleh rusak selama pada suatu saat hanya satu
Harddisk yang rusak, sampai proses sinkronisasi berikutnya selesai.
Dari sisi kapasitas, maka RAID 1 kita
akan hanya memiliki kapasitas harddisk yang dapat digunakan sebanyak 50% dari
total kapasitas Harddisk yang terpasang
Contoh: 4 unit Harddisk 300GB RAID 1 akan menghasilkan total kapasitas yang
dapat digunakan sebesar 600GB.
3. RAID level 2
RAID level 2 ini merupakan
pengorganisasian dengan error-correcting-code (ECC). Seperti pada memori di
mana pendeteksian terjadinya error menggunakan paritas bit. Setiap byte data
mempunyai sebuah paritas bit yang bersesuaian yang merepresentasikan jumlah bit
di dalam byte data tersebut di mana paritas bit=0 jika jumlah bit genap atau
paritas=1 jika ganjil. Jadi, jika salah satu bit pada data berubah, paritas
berubah dan tidak sesuai dengan paritas bit yang tersimpan. Dengan demikian,
apabila terjadi kegagalan pada salah satu disk, data dapat dibentuk kembali
dengan membaca error-correction bit pada disk lain.
4.
RAID level 3
RAID level 3 merupakan pengorganisasian
dengan paritas bit interleaved. Pengorganisasian ini hampir sama dengan RAID
level 2, perbedaannya adalah RAID level 3 ini hanya memerlukan sebuah
disk redundan, berapapun jumlah kumpulan disk-nya. Jadi tidak menggunakan ECC,
melainkan hanya menggunakan sebuah bit paritas untuk sekumpulan bit yang
mempunyai posisi yang sama pada setiap disk yang berisi data. Selain itu juga
menggunakan data striping dan mengakses disk-disk secara paralel.
5. RAID level 4
RAID level 4 merupakan pengorganisasian
dengan paritas blok interleaved, yaitu menggunakan striping data pada level
blok, menyimpan sebuah paritas blok pada sebuah disk yang terpisah untuk setiap
blok data pada disk-disk lain yang bersesuaian. Jika sebuah disk gagal, blok
paritas tersebut dapat digunakan untuk membentuk kembali blok-blok data pada
disk yang gagal tadi. Kecepatan transfer untuk membaca data tinggi, karena
setiap disk-disk data dapat diakses secara paralel. Demikian juga dengan penulisan,
karena disk data dan paritas dapat ditulis secara paralel.
6.
RAID level 5
RAID level 5 merupakan pengorganisasian
dengan paritas blok interleaved tersebar. Data dan paritas disebar pada semua
disk termasuk sebuah disk tambahan. Pada setiap blok, salah satu dari disk
menyimpan paritas dan disk yang lainnya menyimpan data. Sebagai contoh, jika
terdapat kumpulan dari 5 disk, paritas blok ke n akan disimpan pada disk (n mod
5) + 1; blok ke n dari empat disk yang lain menyimpan data yang sebenarnya dari
blok tersebut. Sebuah paritas blok tidak menyimpan paritas untuk blok data pada
disk yang sama, karena kegagalan sebuah disk akan menyebabkan data hilang
bersama dengan paritasnya dan data tersebut tidak dapat diperbaiki.
Parity digunakan untuk pengecekan dan
perbaikan kesalahan (error checking and correcting). Parity ini disebar di
beberapa disk untuk menghindari pengurangan kinerja (Performance bottleneck)
pada saat pembuatan parity. Jika Parity disimpan di satu harddisk saja, maka disebut
RAID 3 (Disk Striping with Dedicated Parity). Dengan adanya parity ini, maka
system RAID 5 tersebut akan tetap berfungsi jika ada salah satu harddisk dalam
RAID 5 tersebut itu rusak. Dan harddisk yang rusak tersebut dapat harddisk yang
mana saja selama berada dalam satu system RAID 5 yang sama. Karena parity ini
berasal dari perhitungan matematik dari suatu beberapa pecahan data, maka, pada
saat ada satu bagian pecahan data yang hilang/rusak, system RAID 5 dapat
“mengetahui” pecahan data yang hilang tesebut dengan menghitung ulang parity
dengan pecahan data yang lainnya.
Secara sederhana, parity bisa
dianalogikan dengan perhitungan matematik sbb; 6 + 5 = 11. Dimana angka 6 &
5 adalah data, dan angka 11 adalah parity. Jika suatu saat angka (Harddisk) 5
mengalami kerusakan, maka system dapat menghitung ulang berdasarkan parity
(angka 11), angka(Harddisk) apa yang hilang tersebut. Jadi data yang ada pada
harddisk yang rusak, tetaplah rusak, hanya saja dengan bantuan parity maka data
pada harddisk yang hilang tersebut dapat dihitung ulang kembali. Hal ini juga
yang menyebabkan untuk RAID 5 mengalami kerusakan harddisk adalah sebanyak 1
harddisk saja pada suatu saat.Kembali dengan analogi matematik diatas, jika
angka (Harddisk) 6 + 5 hilang, maka kemungkinan angka 11 didapat bisa memiliki
banyak kemungkinan, seperti 2+9, 3 + 8, dst. komputer tidak dapat membuat suatu
perhitungan yang tepat jika data yang tersedia memiliki banyak kemungkinan.
Dari sisi kapasitas, maka RAID 5 kita
akan memiliki kapasitas harddisk yang dapat digunakan sebanyak (N-1) x
Kapasitas HDD dari total kapasitas Harddisk yang terpasang, dimana N adalah
jumlah Harddisk.
Contoh:
• 3 unit Harddisk 300GB RAID 5 akan menghasilkan total kapasitas yang dapat
digunakan sebesar 600GB.
• 4 unit Harddisk 300GB RAID 5 akan menghasilkan total kapasitas yang dapat
digunakan sebesar 900GB.
• 5 unit Harddisk 300GB RAID 5 akan menghasilkan total kapasitas yang dapat
digunakan sebesar 1.2TB, dst.
7. RAID level 6
RAID level 6 disebut juga redundansi
P+Q, seperti RAID level 5, tetapi menyimpan informasi redundan tambahan untuk
mengantisipasi kegagalan dari beberapa disk sekaligus. RAID level 6 melakukan
dua perhitungan paritas yang berbeda, kemudian disimpan di dalam blok-blok yang
terpisah pada disk-disk yang berbeda. Jadi, jika disk data yang digunakan
sebanyak n buah disk, maka jumlah disk yang dibutuhkan untuk RAID level 6 ini
adalah n+2 disk. Keuntungan dari RAID level 6 ini adalah kehandalan data yang
sangat tinggi, karena untuk menyebabkan data hilang, kegagalan harus terjadi
pada tiga buah disk dalam interval rata-rata untuk perbaikan data (Mean Time To
Repair atau MTTR). Kerugiannya yaitu penalti waktu pada saat penulisan data,
karena setiap penulisan yang dilakukan akan mempengaruhi dua buah paritas blok.
8.
RAID level 0+1 dan 1+0
RAID level 0+1 dan 1+0 ini merupakan
kombinasi dari RAID level 0 dan 1. RAID level 0 memiliki kinerja yang baik,
sedangkan RAID level 1 memiliki kehandalan. Namun, dalam kenyataannya kedua hal
ini sama pentingnya. Dalam RAID 0+1, sekumpulan disk di-strip, kemudian strip
tersebut di-mirror ke disk-disk yang lain, menghasilkan strip-strip data yang
sama.
Kombinasi lainnya yaitu RAID 1+0, di
mana disk-disk di-mirror secara berpasangan, dan kemudian hasil pasangan
mirrornya di-strip. RAID 1+0 ini mempunyai keuntungan lebih dibandingkan dengan
RAID 0+1. Sebagai contoh, jika sebuah disk gagal pada RAID 0+1, seluruh
strip-nya tidak dapat diakses, hanya sebagian strip saja yang dapat diakses,
sedangkan pada RAID 1+0, disk yang gagal tersebut tidak dapat diakses, tetapi
pasangan mirror-nya masih dapat diakses, yaitu disk-disk selain dari disk yang
gagal.
F. IMPLEMENTASI
RAID
Pada umumnya, RAID diimplementasikan di
dalam komputer server, tapi bisa juga digunakan di dalam workstation.
Penggunaan di dalam workstation umumnya digunakan dalam komputer yang digunakan
untuk melakukan beberapa pekerjaan seperti melakukan penyuntingan video/audio.
Implementasi RAID, selain secara hardware (dengan RAID controller) juga dapat
dilakukan secara software, misalnya pada Microsoft Windows NT 4.0.
Ada beberapa konsep kunci di dalam RAID:
mirroring (penyalinan data ke lebih dari satu buah hard disk), striping
(pemecahan data ke beberapa hard disk) dan juga koreksi kesalahan, di mana
redundansi data disimpan untuk mengizinkan kesalahan dan masalah untuk dapat
dideteksi dan mungkin dikoreksi (lebih umum disebut sebagai teknik fault
tolerance/toleransi kesalahan).
Level-level RAID yang berbeda tersebut
menggunakan salah satu atau beberapa teknik yang disebutkan di atas, tergantung
dari kebutuhan sistem. Tujuan utama penggunaan RAID adalah untuk meningkatkan
keandalan/reliabilitas yang sangat penting untuk melindungi informasi yang
sangat kritis untuk beberapa lahan bisnis, seperti halnya basis data, atau
bahkan meningkatkan kinerja, yang sangat penting untuk beberapa pekerjaan,
seperti halnya untuk menyajikan video on demand ke banyak penonton secara
sekaligus.
Konfigurasi RAID yang berbeda-beda akan
memiliki pengaruh yang berbeda pula pada keandalan dan juga kinerja. Masalah
yang mungkin terjadi saat menggunakan banyak disk adalah salah satunya akan
mengalami kesalahan, tapi dengan menggunakan teknik pengecekan kesalahan,
sistem komputer secara keseluruhan dibuat lebih andal dengan melakukan reparasi
terhadap kesalahan tersebut dan akhirnya “selamat” dari kerusakan yang fatal.
G. TEKNIK PENGECEKAN KESALAHAN
Teknik pengecekan kesalahan juga pada
umumnya akan menurunkan kinerja sistem, karena data harus dibaca dari beberapa
tempat dan juga harus dibandingkan dengan checksum yang ada. Maka, desain
sistem RAID harus mempertimbangkan kebutuhan sistem secara keseluruhan,
sehingga perencanaan dan pengetahuan yang baik dari seorang administrator
jaringan sangatlah dibutuhkan.
Beberapa sistem RAID dapat didesain
untuk terus berjalan, meskipun terjadi kegagalan. Beberapa hard disk yang
mengalami kegagalan tersebut dapat diganti saat sistem menyala (hot-swap) dan
data dapat diperbaiki secara otomatis. Sistem lainnya mungkin mengharuskan
shutdown ketika data sedang diperbaiki. Karenanya, RAID sering digunakan dalam
sistem-sistem yang harus selalu on-line, yang selalu tersedia (highly
available), dengan waktu down-time yang, sebisa mungkin, hanya beberapa saat
saja.
Pada umumnya, RAID diimplementasikan di
dalam komputer server, tapi bisa juga digunakan di dalam workstation.
Penggunaan di dalam workstation umumnya digunakan dalam komputer yang digunakan
untuk melakukan beberapa pekerjaan seperti melakukan penyuntingan video/audio.
Hard disk raid 5 crash
RAID, yang merupakan singkatan dari
Redundant Array Independent Disk, juga disebut sebagai Redundant Array of
Inexpensive Disk – adalah sebuah teknologi yang mempekerjakan penggunaan
simultan dari dua atau lebih hard disk drive yang lebih besar untuk mencapai
tingkat kinerja dan kehandalan sementara katering untuk ukuran besar volume
data.
RAID 5 array digunakan oleh banyak
perusahaan karena biaya efektif dan menyediakan tingkat tinggi toleransi
kesalahan dan perlindungan terhadap kegagalan drive. Namun, perusahaan harus
menyadari bahwa RAID 5 server bisa melakukan kegagalan. RAID 5 server
sangat mungkin untuk gagal ketika pengalaman dua atau lebih kegagalan disk.
Ketika sebuah RAID 5 server gagal, semua
data akan hilang. Hal ini bukan merupakan alternatif yang baik untuk data
cadangan karena tidak dapat mencegah kehilangan data selama server crash. Singkatnya,
RAID 5 bisa bertahan hidup hanya satu kegagalan disk pada suatu waktu tertentu.
Data yang tersimpan di drive ini masih dapat menjadi rusak atau hancur
bahkan ketika drive utuh. Hal ini mungkin terjadi karena malfungsi sistem yang
menghasilkan bagian dari data sedang ditimpa, file rusak atau kesalahan
pengguna, seperti penghapusan file kritis, yang mungkin tidak diketahui selama
beberapa hari atau minggu.
RAID 5 server juga menderita masalah
kegagalan berkorelasi. Jika satu disk gagal, ada kemungkinan tinggi bahwa disk
kedua juga akan gagal. Teori di balik koreksi kesalahan dalam RAID
mengasumsikan bahwa kegagalan drive independen. Dalam prakteknya Namun, drive
sering pada usia yang sama dengan pakaian yang sama. Ini berarti kegagalan
drive ini secara statistik berhubungan dan ada kemungkinan menjadi kegagalan
kedua setelah kegagalan pertama secara signifikan lebih tinggi.data terkorupsi,
rusak RAID 5, menghapus file, partisi hilang dan kegagalan controller RAID 5.
Terlepas dari kegagalan disk, RAID 5
server juga dapat mengalami kegagalan dengan cara lain, seperti data rusak,
rusak RAID 5, menghapus file, partisi hilang dan kegagalan controller RAID 5. Jika
terjadi kegagalan pada Raid 5 sistem crash, langkah yang harus dilakukan
adalah:
Langkah
pertama adalah untuk mengetahui apakah kecelakaan itu, karena satu
kegagalan disk atau kegagalan beberapa disk. Untuk situasi yang melibatkan satu
kegagalan disk, RAID server berjalan pada modus terdegradasi. Kritis ata harus
disalin secet mungkin sebelum upaya membangun kembali dilakukan. Setelah data
kritis adalah disalin, standar proses membangun kembali kemudian dapat
dilakukan.
Dalam hal server RAID digunakan sebagai
aplikasi dan server data, mungkin tidak cukup untuk menutup hanya data kembali
konfigurasi aplikasi mungkin tidak dapat dilakukan.
·
Dalam
hal kegagalan satu disk, data tetap harus utuh. Ini adalah praktek yang normal
untuk membangun kembali RAID volume terdegradasi. Namun, disarankan bahwa orang
harus kembali disk image dari semua disk kerja sebelum membangun kembali
dilakukan. Hal ini karena proses membangun kembali agak IO intensif dan ada
kemungkinan baik yang disk lain mungkin gagal selama proses tersebut. Untuk
melakukan hal ini, saya sarankan Anda dapat mengikuti panduan pemulihan darurat
untuk data RAID Server untuk backup disk gambar dari semua disk bekerja. Alat
bebas dan akan menyelamatkan hidup Anda, bahkan jika gagal membangun kembali.
·
Dalam
hal kecelakaan itu adalah karena kegagalan beberapa disk, sistem crash, lonjakan
listrik, kehilangan pengaturan konfigurasi RAID, atau alasan yang tidak
diketahui lainnya, Anda mungkin perlu meminta bantuan dari pemulihan data
penyedia layanan yang berkualitas RAID.
Sebelum mengirim untuk pemulihan, Anda mungkin ingin
membuat cadangan disk image semua disk bekerja. Jika volume RAID tidak lagi
dapat diakses, jangan upaya membangun kembali karena dapat memperburuk situasi.
Untuk mencegah kerugian dalam hal terjadi kecelakaan server, bisnis dapat
mempertimbangkan risiko lindung nilai mereka dengan rencana pemulihan data
asuransi seperti 10x ServerInsure ditawarkan oleh gesit Data Recovery Centre
(ADRC).
Perbandingan
RAID Level
Features
|
RAID
0
|
RAID
1
|
RAID
1E
|
RAID
5
|
RAID
5EE
|
Minimum
# Drives
|
2
|
2
|
3
|
3
|
4
|
Data
Protection
|
No
Protection
|
Single-drive
failure
|
Single-drive
failure
|
Single-drive
failure
|
Single-drive
failure
|
Read
Performance
|
High
|
High
|
High
|
High
|
High
|
Write
Performance
|
High
|
Medium
|
Medium
|
Low
|
Low
|
Read
Performance (degraded)
|
N/A
|
Medium
|
High
|
Low
|
Low
|
Write
Performance (degraded)
|
N/A
|
High
|
High
|
Low
|
Low
|
Capacity
Utilization
|
100%
|
50%
|
50%
|
67%
– 94%
|
50%
– 88%
|
Typical
Applications
|
High
End Workstations, data logging, real-time rendering, very transitory data
|
Operating
System, transaction databases
|
Operating
system, transaction databases
|
Data
warehousing, web serving, archiving
|
Data
warehousing, web serving, archiving
|
Features
|
RAID
6
|
RAID
10
|
RAID
50
|
RAID
60
|
Minimum
# Drives
|
4
|
4
|
6
|
8
|
Data
Protection
|
Two-drive
failure
|
Up
to one disk failure in each sub-array
|
Up
to one disk failure in each sub-array
|
Up
to two disk failures in each sub-array
|
Read
Performance
|
High
|
High
|
High
|
High
|
Write
Performance
|
Low
|
Medium
|
Medium
|
Medium
|
Read
Performance (degraded)
|
Low
|
High
|
Medium
|
Medium
|
Write
Performance (degraded)
|
Low
|
High
|
Medium
|
Low
|
Capacity
Utilization
|
50%
– 88%
|
50%
|
67%
– 94%
|
50%
– 88%
|
Typical
Applications
|
High
End Workstations, data logging, real-time rendering, very transitory data
|
Fast
databases, application servers
|
Large
databases, file servers, application servers
|
Data
archive, backup to disk, high availability solutions, servers with large
capacity requirements
|
H. SERVER INSURE
ServerInsure merupakan layanan yang
memungkinkan perusahaan untuk menyesuaikan data rencana pemulihan mereka
sehingga mereka dapat menentukan bagaimana cara terbaik untuk melindungi
sebagian besar informasi berharga mereka. ServerInsure berfungsi seperti
rencana asuransi yang fleksibel bagi perusahaan untuk melindungi server mereka
terhadap kecelakaan dalam keterbatasan anggaran mereka. Perusahaan hanya
membayar berlangganan tahunan jumlah dan mereka akan menerima cakupan ekstra
untuk pemulihan data.
Cakupan berlaku untuk semua server
tercakup dalam rencana dan kembali jaminan nilai dolar. Yang terpenting, hal memastikan
bahwa data penting dengan cepat pulih dengan gangguan minimal dan
ketidaknyamanan.
I.Cara menangani tingkat kegagalan array
RAID 5 adalah RAID populer (Redundant
Array of Independent Disk) tingkat, yang didistribusikan menggunakan striping
blok paritas, dan tingkat. Tingkat RAID upaya untuk menghapus hambatan drive
paritas khusus. Menggunakan algoritma paritas didistribusikan, RAID 5 menulis
data paritas di semua drive. Umumnya blok digunakan untuk membuat blok paritas
yang kemudian disimpan di array. Ini akan menghapus bottleneck dari menulis
hanya satu drive paritas. Meskipun pengupasan tinggi, array RAID 5 juga mungkin
gagal dan Anda mungkin akan menemukan situasi hilangnya data penting. Pada
titik ini, Anda diminta untuk pergi untuk Layanan Data Recovery untuk
mendapatkan misi Anda kritis dan berharga data kembali.
Dalam RAID 5, paritas disk berputar
berdasarkan algoritma rotasi paritas untuk RAID spesifik bahwa perangkat lunak
atau kartu. Salah satu kesulitan dapat diharapkan dalam beberapa situasi dan
itu adalah kehadiran seorang offset. Offset adalah sejumlah sektor disk sebelum
blokir dilucuti pertama. Keberadaan sebuah Offset akrab di kartu Adaptec.
Offset mudah dapat ditemukan dengan mencari tabel partisi. RAID 5 array mungkin
gagal dan kehilangan data dapat terjadi karena salah satu alasan berikut:
Controller
RAID kerusakan
·
Volume
isu rekonstruksi atau membangun kembali RAID kesalahan
·
Hilang
atau hilang partisi RAID
·
Beberapa
disk RAID kegagalan dalam modus off-seperti, menyebabkan:
·
Hilangnya
volume disk
·
Lonjakan
Power
·
Format
disk atau disengaja penghapusan
·
Infeksi
virus
·
Hilang
dan pengaturan konfigurasi sistem registry
·
Salah
penggantian elemen milik disk RAID volume kerja
·
Paritas
RAID Hilang
Ketika salah satu situasi di atas
terjadi, RAID 5 array mungkin gagal dan semua data penting misi anda menjadi
tidak dapat diakses. Dalam situasi seperti itu, akan menjadi sangat penting
untuk memilah-milah masalah dan melakukan Data Recovery NJ untuk mendapatkan
akses data anda yang berharga.
Pemulihan dalam situasi seperti ini
dimungkinkan dengan bantuan Data Recovery Service. Ini merupakan bantuan
pribadi dan canggih, yang ditawarkan oleh profesional pemulihan bisnis anda
untuk mengambil data penting dari drive RAID rusak. Pemulihan dilakukan dalam
lingkungan yang bersih dan dikendalikan dari ruangan bersih oleh para
profesional yang terampil menggunakan alat canggih dan teknik. Anda tidak harus
berusaha Recovery Data New Jersey pada anda sendiri karena akan menyebabkan
kerusakan permanen lebih lanjut dan kehilangan data.
mau tanya jika pakai raid1 ada hdd a+b.b saya ambil dan di ganti dengan hdd c kebetulan juga ada osnya. apakah hdd c otomatis ke isi system a? jangan2 malah hdd a yg keisi hdd c
BalasHapuswow you did a amazing job thank you for sharing this post thanks a lot
BalasHapuszooqle mirror proxy
eztv mirror proxy
best web proxy sites
skytorrents mirror proxy
Casino | DrmCBD
BalasHapusExplore the Las Vegas area and other 원주 출장안마 places 안산 출장안마 to stay with 전주 출장샵 us. 경산 출장샵 to the strip, while staying in the luxury hotels, casino and hotel suites Apr 26, 2022 충청남도 출장샵 - Mar 28, 2022John Fogerty