GPU
atau sering juga disebut VGA adalah saalah satu hardware pendukung bagi para
desainer dan gamer yang memang kebutuhan grafisnya lebih berat daripada VGA
Onboard yang sudah ada dari Mainboard. GPU kepanjangan dari Graphic Processing
Unit. Singkatan GPU dan CPU memang tidak jauh berbeda, fungsi utama dari GPU
itu sendiri memang di khususkan untuk mem-proses penggunaan grafik yang memang
berat dan VGA Onboard tidak sanggup untuk menjalankan kebutuhan grafik tinggi
tersebut, namun bukan berarti VGA Onboard sekarang tidak cukup untuk menjalakan
beberapa penggunaan grafis grafik sebatas 3D biasa
Nvidia
yang mempopulerkan istilah GPU secara global di tahun 1999, dengan kartu video
GeForce (GPU pertama di dunia) yang ia pasarkan, dengan bentuk chip yang sudah
terintegrasi dengan pencahayaan, transformasi, kliping, sekaligus mesin render
yang mampu memproses sepuluh juta poligon dalam setiap detiknya, namun kemudian
di tahun 2002 muncul sebuah perusahaan yang tidak mau memakai istilah GPU
dengan menggantinya sebagai istilah VPU (Virtual Processing Unit) yang mana hal
tersebut dilakukan oleh ATI .
Dari
kedua perusahaan tersebut (Nvidia dan ATI) berkenaan dengan teknologi SLI-nya
(Nvidia) dan juga Crossfire (ATI) ternyata memungkinkan 2 buah GPU digunakan
buat menggambar sebuah fokus gambar tunggal, demi meningkatkan daya pengolahan
grafis yang lebih baik, begitu juga dengan kartu grafis yang terintegrasi ini
mampu membuat gambar semakin baik seperti pada AMD fusion bersama Intel HD
graphics yang bisa menangani 2D serta grafis 3D dari adobe flash (namun masih
tingkat rendah)
Cara Kerja GPU
Sebuah
graphics card modern umumnya terdiri dari lima komponen, yaitu system
interface, memori, graphics prosesor (GPU), frame buffer dan RAMDAC (Random
Accsess Memory Digital / Analog Converter). System interface berkaitan langsung
dengan motherboard. Saat ini, standarnya adalah PCI-Express, Raw data dimuat ke
dalam graphics memory, yang berfungsi sebagai graphics objek dan texture
memory. Umumnya, berkapasitas antara 256 MB dan 1.024 MB. Selanjutnya dara
tersebut dibaca oleh Graphics Prosessor Unit (GPU) utuk melakukan kalkulasi
terhadap semua posisi (koordinat), gerakan dan permukaan objek dari seuatu 3D
scane. Hasilnya diperuntukkan untuk output gambar. Gambar yang telah selesai
selanjutnya dikirim ke frame buffer. Dari sana, gambar dikirim lagi ke RAMDAC
yang akan mengubah informasi digital menjadi output gambar analog untuk
ditampilkan ke monitor VGA atau menajdi output digital untuk ditampilkan
melalui interface DVI,HDMI, atau DisplayPort.
Pada
tugas-tugas tertentu, misalnya simulasi data-data keuangan, kinerja graphics
card bahkan 150 kali lebih cepat dari CPU. Kondisi ini dimungkinkan karena
Shader fleksibelnya pada GPU terbaru yang dapat diprogram bebas. Dengan
demikian, graphics chip-nya bisa dipakai sebagai General Purpose GPU ( GP GPU,
Multi Purpose GPU).
Keuntungan
performa yang diperoleh ternyata cukup besar. GT200 memiliki performa hingga
933 GFLOP (FLOP: Floating Point Operations Per Second), sedangkan RV770 bisa
mencapai 1.200 GFLOP. Sebagai perbandingan, performa Core 2 Quad Q6600 hanya
mencapai 21.4 GFLOP. Memang, tidak semua program dapat berjalan parallel
sehingga sebuah CPU menjadi pilihan lebih baik untuk menyelesaikan tugas-tugas
umum. Namun, untuk kalkulasi spesifik, misalnya simulasi, sebuah GPU bisa jauh
lebih unggul dari kebannyakan CPU.
Selama
ini, implementasi program yang seperti itu cukup sulit. Dengan CUDA (Compute
Unified Device Architecture), nVidia menawarkan sebuah lingkungan pemrograman
untuk bahasa C dqan C++. Dengan CUDA, dapat dikembangkan aplikasi dengan
kemampuan kalkulasi parallel yang tinggi dan dijalankan pada GPU. ATI
meluncurkan proyek yang sejenis dengan nama CTM (Close to the Metal).
Namun,tanpa kenyataan dukungan pemrograman C++.
Namun,
dibandingkan dengan sebuah CPU, sebuah GPU memiliki kekurangan terbesar.
Floating Point (FP) number GPU hanya dapat diproses dengan akurasi satu kali,
yaitu 32 bit. Proses yang rumit dengan intermediate data yang besar membutuhkan
akurasi ganda, dalam hal ini 64 bit. ATI dan nVidia telah merespon tuntutan ini
dan sedang berusaha agar GPU terbaru mereka juga menawarkan tingkat akurasi
yang lebih untuk operasi Floating Point.
0 komentar:
Posting Komentar